Di
Sekolah banyak sekali Jajanan, seperti biasa Pipi juga diberikan uang jajan ke
sekolah. Di kantin ibu sanukri, istri dari Pak Ustadz Sanukri, selain menjual
jajanan cemilan keripik-keripik dan permen, ia juga menjual Lontong, nasi Uduk,
bihun Goreng, serta sayur.
Sebenarnya
dari rumah Pipi sudah makan, teta[pi karena melihat teman-temannya Jajan, ia
juga merasa ingin jajan.
Bihun
goring lah, menjadi pilihan yang menarik, pasti kenyang, pikirnya. Teman-teman
sepertinya merasa nikmat makan bihun goring.
Jadi
lah a memesan kepada Bu Sanukri
“
bu, bihunnya sepiring ya?” Pintanya
“pakai
apa, neng?” Tanya si Ibu.
“pakai
kuah sayur aja” Jawab Pipi
Tidak
lama sepiring bihun dengan kuah sayur sudah diberikan kepada Pipi. Ia pun makan
dengan lahap. Selesai makan, ia membayar,
“Berapa
bu ?: tanyanya
“Sepuluh
perak” jawab Ibu Sanukri
Pipi
mengeluarkan uangnya, membayar, dan masih melihat-lihat jenis cemilan yang
tersedia di meja. Uangnya tinggal 15 Rupiah.
Bekal
uang jajannya memang hanya Rp. 25,- Cukup pada jaman itu. Akhirnya dia tidak
beli apa=apa lagi. Dia hanya minta teh untuk minum, dan memang disediakan
gratis.
Tak
lama bel masuk pertanda Jam istirahat sudah selesai pun berbunyi, ia sambil
berlari kecil menuju kelas dan mulai belajar lagi.
Comments
Post a Comment